Selasa, 13 Oktober 2009

TUGAS ENTREPRENEURSHIP PROJECT : Profil FX.Widayanto


Profil FX Widayanto :

Pada hari sabtu,17 januari,kami mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke rumah FX Widayanto yang berlokasi di Depok.Rumah ini selain menjadi kediaman Pak Widayanto,juga menjadi tempat untuk menyalurkan hobi nya dalam membuat kerajian keramik serta melihat koleksi-koleksi yang ada di 1 rumah berbentuk classic yang di dalamnya berisikan kramik2 buatan pak Widayanto ,kami diberikan kesempatan untuk mencoba membuat clay dengan kreasi kita sendiri.Selain itu kami juga berkesempatan untuk mengikuti seminar tentang sekilas perjalan Widayanto dalam berkreasi di bidang kerajinan keramik.

Rumah yang asri itu ditanami oleh banyak pepohonan sehingga siapapun yang datang akan merasa nyaman di dalamnya.Pada awal Widayanto membangun rumah dengan konsep pepohonan dan keramik karena Beliau ingin membuat setiap tempat tinggalnya senyaman mungkin,dan bukan hanya dirinya yang menikmatinya tetapi juga setiap orang yang berkunjung ke rumahnya.

Karena itu lah,Pak Widayanto ingin membuat pabrik miliknya di Balaraja yang bekerjasama dengan Jepang menjadi sehijau rumahnya.Pada awalnya sekitar 6 tahun yang lalu belaiu mengalami kesulitan pada pengelolaan dalam management,karena hanya terfokus pada produk dan SDM nya saja,tetapi seiring dengan waktu hambatan itu dapat diatasi oleh beliau dengan datangnya orang jepang bernama Kobayashi yang mau membantu management usaha yang di jalanin Pak Widayanto sehingga hanya perlu memikirkan tentang art dan SDMnya saja.

Pak Widayanto terjun pertama kali dalam dunia ini dengan menjadi mahasiswa ITB jurusan seni rupa (keramik),walaupun pada awalnya tidak mendapat persetujuan dari orang tuanya,beliau berani melawan arus karena ia sadar mempunyai darah seni dalam bidang ini,ia ingin membuat semua keramik yang ada di rumah mempunyai sentuhan keindahan,bukan hanya dipandang seperti keramik biasa.

Pada tahun 1990,patung wedding couple karya FX Widayanto berhasil menarik perhatian pasar di Indonesia.Diikuti dengan Patung Ganesha yang booming pada tahun 1993.

Selain berkarya untuk dirinya,Beliau juga menjualnya dalam pameran pameran.Pak Widayanto juga harus menglaami kerikil kerikil kecil dalam bisnis nya ini,seperti harus mengatasi produk palsu atau ikut ikutan,tetapi Beliau hanya berkomentar “Di sini yang saya kejar bukan uang,tetapi nilai dan kepercayaan diri akan barang itu.”

Pada awalnya,sebelum beliau mempunyai pabrik sebesar ini,Pak Widayanto menjual hasil kerajinan nya kepada paman dan tantenya.Beliau berkata “Untuk mewujudkan mimpi perlu investasi dan semuanya tidak instant “

Dalam berkarya,Pak Widayanto bisa mendapat inspirasi dimana saja, dari mana saja dan kapan saja. Tetapi kebanyakan berkisar tentang tanaman,binatang,dan mitologi atau cerita rakyat.

Walaupun Pak Widayanto mempunyai pabrik yang artinya kerajinan ini diproduksi dalam jumlah yang banyak,Beliau tidak takut akan menurunkan nilai dari barang itu,karena Beliau yakin walaupun dalam proses percetakan nya sama tetapi hasil akhirnya akan berbeda.Karena Beliau juga ingin orang orang juga menikmati hasil karyanya.

Saran dan komentar :

Kami hanya bisa memberikan sedikit komentar. Pada saat sesion tanya jawab kelompok kami ingin sekali bertanya apa si yang menjadi ciri khas kramik buatan seorang FX.Widayanto sehingga orang pada saat melihat kramik itu langsung tahu kalo kramik ini buatan Pak Widayanto, lalu pertanyaan kami di sampaikan kepada Pak Widayanto melalui seorang teman. Kata-kata beliau sangat memotivasi kami dengan berkata “kramik buatan saya itu menggunakan bahan yang melalui beribu-ribu derajat celcius sehingga kramik ini tidak mudah hancur” dan beli memberikan motivasi kepada kita-kita dengan kata-kata indah “orang sukses harus mempunyai ciri khas tersendiri”

Dan Kami juga sangat terinspirasi dengan keindahan rumah beserta karya karya beliau.Selain itu,kami juga ingin mempunyai sifat seperti bapak karena berani melawan arus ke bidang lain.Semoga kerajinan ini akan diminati oleh generasi muda dan dapat dilestarikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar